Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbuatan Melawan Hukum

Perbuatan Melawan Hukum

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar istilah "perbuatan melawan hukum", baik dalam berita, media sosial, maupun percakapan sehari-hari. 

Namun, tidak semua orang memahami makna sebenarnya dari istilah tersebut dalam konteks hukum perdata Indonesia. Padahal, memahami konsep perbuatan melawan hukum sangat penting, karena dapat membantu kita menyadari hak dan kewajiban kita sebagai warga negara, serta memberikan perlindungan hukum jika kita dirugikan oleh tindakan orang lain.

Pengertian Perbuatan Melawan Hukum

Secara yuridis, pengertian perbuatan melawan hukum diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), yang berbunyi:
"Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut."
Dari pasal ini, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang melakukan tindakan melawan hukum dan menyebabkan kerugian pada orang lain, dapat dimintai pertanggungjawaban untuk mengganti kerugian tersebut.

Pandangan Mahkamah Agung dan Doktrin

Mahkamah Agung RI dalam berbagai putusannya telah memperluas makna perbuatan melawan hukum, tidak hanya terbatas pada pelanggaran terhadap undang-undang, tetapi juga mencakup:
  • Melanggar hak orang lain.
  • Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku.
  • Bertentangan dengan kesusilaan.
  • Bertentangan dengan kepatutan dan kehati-hatian dalam masyarakat.
Dengan demikian, cakupan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) menjadi sangat luas dan fleksibel sesuai perkembangan masyarakat.

Unsur-Unsur Perbuatan Melawan Hukum

Agar suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, harus memenuhi unsur-unsur berikut:
  1. Adanya perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
  2. Perbuatan tersebut melanggar hukum, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis.
  3. Ada kerugian yang diderita oleh pihak lain.
  4. Ada hubungan kausal (sebab-akibat) antara perbuatan melawan hukum dengan kerugian yang timbul.
  5. Ada unsur kesalahan dari pelaku (baik kesengajaan maupun kelalaian).

Contoh-Contoh Perbuatan Melawan Hukum

Beberapa contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum antara lain:
  • Perusakan properti milik orang lain.
  • Pelanggaran hak cipta dan kekayaan intelektual.
  • Menggunakan tanah milik orang lain tanpa izin.

Akibat Hukum dari Perbuatan Melawan Hukum

Jika suatu tindakan dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum oleh pengadilan, maka pelaku dapat diminta untuk:
  • Mengganti kerugian (materiil dan immateriil).
  • Menghentikan tindakan yang merugikan.
  • Memulihkan nama baik korban (jika perlu).
  • Dalam beberapa kasus, putusan juga dapat memuat perintah permintaan maaf secara terbuka.
Ini memberikan kekuatan hukum bagi korban untuk memperoleh keadilan atas kerugian yang diderita.

Kesimpulan

Perbuatan melawan hukum merupakan konsep penting dalam hukum perdata yang memberikan perlindungan kepada setiap individu dari tindakan yang merugikan secara tidak sah. Dengan memenuhi unsur-unsurnya, korban dapat menuntut pelaku untuk mengganti kerugian melalui mekanisme gugatan perdata.

Memahami konsep ini membantu kita bersikap hati-hati dalam bertindak dan juga memberikan jalan hukum ketika kita menjadi korban. Jika Anda merasa dirugikan oleh tindakan orang lain, jangan ragu untuk menggunakan hak Anda secara hukum dan berkonsultasi dengan ahli hukum untuk langkah terbaik.

⚠️ Merasa Dirugikan oleh Tindakan Orang Lain?!

Jika Anda merasa menjadi korban perbuatan melawan hukum, Anda berhak menuntut ganti rugi! Hubungi kami untuk pendampingan hukum

Hubungi WhatsApp Telepon Sekarang